Pola Pengasuhan Anak Usia Dini pada Orang Tua yang Melakukan Perkawinan di Usia Anak
Main Article Content
Abstract
Orang tua yang melakukan pernikahan di usia anak menarik untuk diteliti karena mereka menikah di usia yang belum cukup umur (usia anak) yang secara emosi maupun ekonomi masih belum memasuki fase matang atau dewasa untuk memiliki anak dan melaksanakan pengasuhan anak. Selain itu, semakin tingginya pernikahan usia muda di daerah Surabaya, terutama Pabean Cantian. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana pola asuh anak pada keluarga dengan orang tua yang melakukan pernikahan pada usia dini. Metode kualitatif studi kasus. digunakan dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan teknik pengambilan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Informan utama dalam penelitian ini terdiri dari 27 orang, yaitu : perempuan antara 15 tahun sampai 30 tahun dengan kriteria yang ditetapkan dalam penelitian ini. Kriteria informan utama yaitu mereka yang telah menikah dan melakukan pernikahan pada usia anak yakni 12-18 tahun. Kemudian peneletian ini menganalisis berdahasarkan grounded theory dengan hasil angket dengan melilustrasikannya. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pernikahan di usia anak akan mengakibatkan pola asuh yang kurang sesuai sehingga dapat mempengaruhi perkembangan anak baik secara emosional, kognitif maupun perkembangan fisik dikarenakan kesulitan ekonomi.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
E. N. Rosyidah and A. Listya, “Infografis Dampak Fisik dan Psikologis Pernikahan Dini bagi Remaja Perempuan,” Vis. Herit. J. Kreasi Seni dan Budaya, vol. 1, no. 03, pp. 191–204, May 2019, doi: 10.30998/vh.v1i03.34.
Kompas, “Pernikahan Dini Bebani Perekonomian Negara,” Kompas.com, 2017. https://www.kompas.id/baca/dikbud/2017/07/04/pernikahan-dini-bebaniperekonomian-negara
Unicef, K. yang Tertunda, and others, “Analisis Data Perkawinan Usia Anak Di Indonesia,” Badan Pus. Stat. Jakarta Indones., 2015.
S. T. van Bemmelen and M. Grijns, “Relevansi Kajian Hukum Adat : Kasus Perkawinan Anak dari Masa ke Masa,” Mimb. Huk. - Fak. Huk. Univ. Gadjah Mada, vol. 30, no. 3, p. 516, Oct. 2018, doi: 10.22146/jmh.38093.
L. Anhusadar and A. Kadir, “Fathering dalam Pengasuhan Anak Usia Dini pada Masyarakat Suku Bajo,” Murhum J. Pendidik. Anak Usia Dini, vol. 4, no. 1, pp. 21–30, Feb. 2023, doi: 10.37985/murhum.v4i1.157.
M. Shaleh, “Pola Asuh Orang Tua dalam Mengembangkan Aspek Sosial Emosional Anak Usia 5-6 Tahun,” Murhum J. Pendidik. Anak Usia Dini, vol. 4, no. 1, pp. 86–102, Mar. 2023, doi: 10.37985/murhum.v4i1.144.
E. W. Susanti, A. Hasyim, and Yu. Nurmalisa, “Faktor Penyebab Orang Tua Tidak Menyekolahkan Anaknya di PAUD Fajar,” J. Kult. Demokr., vol. 4, no. 5, 2016, [Online]. Available: http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JKD/article/view/11345#:~:text=Hasil penelitian ini adalah para,Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah.
A. D. Kurniasari, Y. Nasucha, A. I. Al-Ma’ruf, and A. Sabardila, “Pemerolehan Bentuk Bahasa Anak di Lingkungan Keluarga Terdidik Perkotaan,” Cakrawala Dini J. Pendidik. Anak Usia Dini, vol. 12, no. 1, pp. 73–82, May 2021, doi: 10.17509/cd.v12i1.28293.
P. P. Sari, S. Sumardi, and S. Mulyadi, “Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Emosional Anak Usia Dini,” J. PAUD AGAPEDIA, vol. 4, no. 1, pp. 157–170, Aug. 2020, doi: 10.17509/jpa.v4i1.27206.
Y. E. Siahaan and P. Fauziah, “Pola Asuh Otoriter sebagai Pembentuk Perilaku Agresif Anak Usia Dini,” Cakrawala Dini J. Pendidik. Anak Usia Dini, vol. 11, no. 2, pp. 141–149, Dec. 2020, doi: 10.17509/cd.v11i2.25747.
S. A. Harahap, D. Dimyati, and E. Purwanta, “Problematika Pembelajaran Daring dan Luring Anak Usia Dini bagi Guru dan Orang tua di Masa Pandemi Covid 19,” J. Obs. J. Pendidik. Anak Usia Dini, vol. 5, no. 2, pp. 1825–1836, Jan. 2021, doi: 10.31004/obsesi.v5i2.1013.
J. W. Santrock, Adolescence (perkembangan remaja). Jakarta: Erlangga, 2013.
C. Beighton and J. Wills, “How parents describe the positive aspects of parenting their child who has intellectual disabilities: A systematic review and narrative synthesis,” J. Appl. Res. Intellect. Disabil., vol. 32, no. 5, pp. 1255–1279, Sep. 2019, doi: 10.1111/jar.12617.
A. A. Azzahra, H. Shamhah, N. P. Kowara, and M. B. Santoso, “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Mental Remaja,” J. Penelit. dan Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 2, no. 3, p. 461, Jan. 2022, doi: 10.24198/jppm.v2i3.37832.
S. Suriah, J. Jilyana, A. Yani, H. Khoshab, and M. T. Abdullah, “A Qualitative Study on the Perspectives of Adolescents on Early Marriage at Small Island in Indonesia,” Open Access Maced. J. Med. Sci., vol. 10, no. E, pp. 378–385, Mar. 2022, doi: 10.3889/oamjms.2022.8557.
Mubasyaroh, “Analisis Faktor Penyebab Pernikahan Dini dan Dampaknya Bagi Pelakunya,” J. Pemikir. dan Penelit. Sos. Keagamaan, vol. 7, no. 2, pp. 385–411, 2016, doi: 10.21043/yudisia.v7i2.2161.
N. Arikhman, T. Meva Efendi, and G. Eka Putri, “Faktor yang Mempengaruhi Pernikahan Usia Dini di Desa Baru Kabupaten Kerinci,” J. Endur., vol. 4, no. 3, p. 470, Oct. 2019, doi: 10.22216/jen.v4i3.4614.
J. Zendrato, “Tingkat Penerapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Suatu Studi Kasus di SMA Dian Harapan Jakarta,” Sch. J. Pendidik. dan Kebud., vol. 6, no. 2, p. 58, May 2016, doi: 10.24246/j.scholaria.2016.v6.i2.p58-73.
J. W. Creswell, Research design : qualitative, quantitative, and mixed methods approaches, 4th ed. Singapore: Sage, 2014.
N. Sa’ida and A. P. Rahayu, “Penggunaan Wabosang Sebagai Media Pendidikan Seksual Pada Anak-Anak Bantaran Sungai Jembatan Merah Surabaya,” AKSIOLOGIYA J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 2, no. 1, Jan. 2018, doi: 10.30651/aks.v2i1.1250.
D. N. Inten and A. N. Permatasari, “Literasi Kesehatan pada Anak Usia Dini melalui Kegiatan Eating Clean,” J. Obs. J. Pendidik. Anak Usia Dini, vol. 3, no. 2, p. 366, Jul. 2019, doi: 10.31004/obsesi.v3i2.188.
F. A. Hasyim, H. Pajarianto, S. A. Ramli, A. S. Umrah, and S. R. Amri, “Hubungan Perilaku Lifestyle Without Tobacco dengan Pertumbuhan Anak Usia Dini,” J. Obs. J. Pendidik. Anak Usia Dini, vol. 6, no. 4, pp. 3314–3325, Feb. 2022, doi: 10.31004/obsesi.v6i4.2362.
W. Sinansari and R. Hasibuan, “Pengaruh Smart Parenting Demokratis terhadap Kemandirian Inisiatif Anak Usia 5-6 Tahun Di Pakel Tulungagung,” Cakrawala Dini J. Pendidik. Anak Usia Dini, vol. 12, no. 1, pp. 83–92, May 2021, doi: 10.17509/cd.v12i1.33603.
U. Latifah, “Aspek Perkembangan pada Anak Sekolah Dasar: Masalah dan Perkembangannya,” Acad. J. Multidiscip. Stud., vol. 1, no. 2, pp. 185–196, Dec. 2017, doi: 10.22515/academica.v1i2.1052.
E. Beazidou and K. Botsoglou, “Peer acceptance and friendship in early childhood: the conceptual distinctions between them,” Early Child Dev. Care, vol. 186, no. 10, pp. 1615–1631, Oct. 2016, doi: 10.1080/03004430.2015.1117077.
R. Novera and Ri. Rahmi, “Perbedaan Pola Asuh Anak Antara Ibu yang Menikah Usia Dini dengan Ibu yang Menikah Usia Dewasa di Wilayah Kerjapuskesmas Tapung Hilir 2 Kabupaten Kampar,” Curricula, vol. 3, no. 1, Apr. 2018, doi: 10.22216/jcc.2018.v3i1.1669.
A. N. Rachmawati and D. Hastuti, “Parental Self-Efficacy dan Praktik Pengasuhan Menentukan Perilaku Agresif Anak Usia Pra Sekolah,” J. Ilmu Kel. dan Konsum., vol. 10, no. 3, pp. 227–237, Sep. 2017, doi: 10.24156/jikk.2017.10.3.227.
A. M. Albanese, G. R. Russo, and P. A. Geller, “The role of parental self‐efficacy in parent and child well‐being: A systematic review of associated outcomes,” Child. Care. Health Dev., vol. 45, no. 3, pp. 333–363, May 2019, doi: 10.1111/cch.12661.
A. Alghamdi, A. C. Karpinski, A. Lepp, and J. Barkley, “Online and face-to-face classroom multitasking and academic performance: Moderated mediation with self-efficacy for self-regulated learning and gender,” Comput. Human Behav., vol. 102, no. 1, pp. 214–222, Jan. 2020, doi: 10.1016/j.chb.2019.08.018.
A. Sumargi, K. Sofronoff, and A. Morawska, “Understanding Parenting Practices and Parents’ Views of Parenting Programs: A Survey Among Indonesian Parents Residing in Indonesia and Australia,” J. Child Fam. Stud., vol. 24, no. 1, pp. 141–160, Jan. 2015, doi: 10.1007/s10826-013-9821-3.
D. K. Sari, S. Saparahayuningsih, and A. Suprapti, “Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Yang Berperilaku Agresif,” J. Ilm. Potensia, vol. 3, no. 1, pp. 1–6, Jan. 2019, doi: 10.33369/jip.3.1.1-6.
E. N. Junita and L. Anhusadar, “Parenting Dalam Meningkatkan Perkembangan Perilaku Sosial Anak Usia 5-6 Tahun,” Yaa Bunayya J. Pendidik. Anak Usia Dini, vol. 5, no. 2, pp. 57–63, 2021, doi: 10.24853/yby.v5i2.11002.
H. Machmud, “Membingkai Kepribadian Anak dengan Pola Asuh pada Masa Covid 19,” Murhum J. Pendidik. Anak Usia Dini, no. 1, pp. 44–55, Mar. 2021, doi: 10.37985/murhum.v2i1.24.
L. Anhusadar and I. Islamiyah, “Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Anak Usia Dini di Tengah Pandemi Covid 19,” J. Obs. J. Pendidik. Anak Usia Dini, vol. 5, no. 1, p. 463, Jul. 2020, doi: 10.31004/obsesi.v5i1.555.