Analisis Pemahaman Pendidik Anak Usia Dini Kelompok Usia 5-6 Tahun Terhadap Kurikulum Merdeka Belajar

Main Article Content

Silvia Gita Safitri
Choirun Nisak Aulina

Abstract

Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetauhi Pemahaman Pendidik Anak Usia Dini terhadap Kurikulum Merdeka Belajar di Gugus 1 Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini merupakan penelitian penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Penelitian ini menggunakan 6 narasumber pendidik PAUD  gugus 1dengan kwalifikasi pendidik kelompok B atau usia kelompok 5- 6 Tahun yang berasal dari berbagai sekolah di wilayah Kecamatan Grati yang terdaftar di Gugus 1. Mereka dipilih berdasarkan jumblah peserta didik kelompok B yang terbanyak. Hasil penelitian menunjukan  83% pendidik berada pada tingkat dua (penafsiran) pemahaman kurikulum merdeka belajar dan 17% pada tingkat tiga (ekstrapolasi). 50% pendidik berada pada kategori tingkt dua dan 50% pendidik berada pada tingkat tiga (ekstrapolasi) pada pehaman pembelajaran dan assemen pada kurikulum merdeka ajar. 67% pendidik dalam kategori dua (penafsiran) dan 33% kategori tingkat tiga (ekstrapolasi) dalam pemahaman pada bab pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan dalam kurikulum merdeka belajar. Pemahaman pengembangan projek penguat profil pelajar pancasila 83% pendidik di kategori tingkat terendah (penerjemah) dan hanya 17% yang berada di tingkat dua (penafsiran). Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkay pemahaman pendidik anak usia dini terhadap kurikulum merdeka belajar di gugus 1 Kecamatan Grati kabupaten Pasuruan sudah cukup faham.


 

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Safitri, S. G., & Nisak Aulina, C. (2022). Analisis Pemahaman Pendidik Anak Usia Dini Kelompok Usia 5-6 Tahun Terhadap Kurikulum Merdeka Belajar. Murhum : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2), 76-87. https://doi.org/10.37985/murhum.v3i2.131
Section
Articles

References

T. W. Prameswari, “Merdeka Belajar : Sebuah Konsep Pembelajaran Anak Usia Dini Menuju Indonesia Emas 2045,” Pros. Semin. Nas. Penal. dan Penelit. Nusant., vol. 1, p. 2020.

C. R. (Carl R. Rogers and H. J. Freiberg, Freedom to learn. Merrill, 1994.

M. S. Bayumie Syukri, AP., SE., “Menakar Konsep ‘Merdeka Belajar,’” intens.news.

Pengelola Web Kemdikbud, “Hari Guru Nasional 2019, Mendikbud: Guru Penggerak Indonesia Maju, Wujudkan SDM yang Unggul,” kemendikbud, 2019.

A. Abidah, H. N. Hidaayatullaah, R. M. Simamora, D. Fehabutar, and L. Mutakinati, “The Impact of Covid-19 to Indonesian Education and Its Relation to the Philosophy of ‘Merdeka Belajar,’” Stud. Philos. Sci. Educ., vol. 1, no. 1, pp. 38–49, 2020.

I. Prapanca Wardhana, L. S. Agung, and V. Unun Pratiwi, “Implementasi Merdeka Belajar Berdasarkan Ajaran Tamansiswa,” Semin. Nas. Pendidik., vol. 1, no. 1, 2020.

Sekretariat GTK, “Dalam Konteks PAUD, Merdeka Belajar adalah Merdeka Bermain,” Gtk Kemendibud.

L. L. Minicozzi, “The garden is thorny: Teaching kindergarten in the age of accountability,” Glob. Stud. Child., vol. 6, no. 3, pp. 299–310, Sep. 2016, doi: 10.1177/2043610616664817.

A. Pai, “Free to learn: why unleashing the instinct to play will make our children happier, more self-reliant, and better students for life,” Evol. Educ. Outreach, vol. 9, no. 1, p. 1, Dec. 2016, doi: 10.1186/s12052-016-0052-0.

Ditpsd Kemendikbud, “Luncurkan Kurikulum Merdeka, Mendikbudristek: Ini Lebih Fleksibel,” https://Ditpsd.Kemdikbud.Go.Id/, 2022.

S. ARIFIN and M. MUSLIM, “Tantangan Implementasi Kebijakan ‘Merdeka Belajar, Kampus Merdeka’ pada Perguruan Tinggi Islam Swasta di Indonesia,” J. Pendidik. Islam AL-ILMI, vol. 3, no. 1, Jun. 2020, doi: 10.32529/al-ilmi.v3i1.589.

Elly Manizar, “Peran Guru Sebagai Motivator dalam Belajar,” Tadrib J. Pendidik. Agama Islam, vol. 1, no. 2, p. 18, 2015, [Online]. Available: http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Tadrib/article/view/1047

N. Shofiyah, C. Nisak Aulina, and N. Efendi, “Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru PAUD dalam Pembuatan Video Pembelajaran Sains Berbasis Smartphone,” Murhum J. Pendidik. Anak Usia Dini, vol. 2, no. 1, pp. 23–33, Mar. 2021, doi: 10.37985/murhum.v2i1.29.

S. Sudaryanto, W. Widayati, and R. Amalia, “Konsep Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dan Aplikasinya dalam Pendidikan Bahasa (dan Sastra) Indonesia,” Kode J. Bhs., vol. 9, no. 2, Jun. 2020, doi: 10.24114/kjb.v9i2.18379.

D. Sibagariang, H. Sihotang, and E. P. Murniarti, “Peran Guru Penggerak dalam Pendidikan Merdeka Belajar di Indonesia,” J. Din. Pendidik., vol. 14, no. 2, 2021, doi: 10.51212/jdp.v14i2.53.

Sri Wasis, “Pentingnya Penerapan Merdeka Belajar Pada Pendidikan Anak Usia Dini (Paud),” J. Pedagog., vol. 9, no. 2, pp. 36–41, 2022, doi: 10.51747/jp.v9i2.1078.

Kemendikbud, Salinan Kepmendikbudristek No.56 ttg Pedoman Penerapan Kurikulum. 2022.

J. S. Matthew B. Miles, A. Michael Huberman, Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook. 2014.

N. L. Tunafsyiah, S. N. Azminah, S. Bina, and I. Mandiri, “Tingkat Pemahaman Guru PAUD dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013,” J. AUDI J. Ilm. Kaji. Ilmu Anak dan Media Inf. PAUD, vol. 5–2, 2020, doi: 10.33061/jai.v5i2.4630.